NamaEra Soekamto sudah dikenal sebagai desainer batik dan culter enthusiast. Tepat Jumat (23/7/2022) kemarin, Era resmi merilis jenama batiknya "Era Soekamto" yang penuh dengan filosofi budaya Jawa. Pagelaran dan pembukaan galeri batik pertama Era Soekamto ini bertempat di The Apurva Kempinski Bali. Konsep Adi Manungsa diangkatnya untuk
Namunistilah batik printing yang dikenal masyarakat sebenarnya bukan termasuk batik karena tidak melalui tahapan pembuatan batik. Proses pembuatan batik secara singkat harus melalui beberapa tahap, penggambaran motif, pelapisan dengan malam, pewarnaan, dan terakhir proses lorot (penghilangan malam).
Adajuga motif yang divariasi dengan sentuhan garis-garis emas yang dikenal dengan istilah batik prada. Motif-motif natural ditambah warna-warna yang relatif beragam semakin menambah kekhasan batik papua, Anda yang mengenakannyapun akan kelihatan lebih anggun dan menarik, karena memang ada sesuatu yang berbeda yang menyemarakkan penampilan Anda.
cash. Cara membuat batik tulis. Batik tulis merupakan salah satu cara dalam pembuatan bahan pakaian. batik tulis mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah cara pewarnaan kain batik tulis dengan menggunakan malam yang digunakan untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain batik tulis tersebut. Merujuk pada literatur internasional, cara ini lebih dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Sedangkan pengertian kedua yaitu kain atau pakaian yang diciptakan dengan teknik tersebut dengan penggunaan motif-motif tertentu agar memiliki kekhasan dan filosofi pembuatan batik tulisPada awalnya batik tulis diciptakan di atas bahan kain dengan warna dasar putih yang terbuat dari bahab kapas yang biasa dinamakan kain mori. Pada masa sekarang batik tulis juga diciptakan di atas bahan kain yang lain seperti bahan poliester, sutera, rayon dan berbagai bahan kain sintetis lainnya. Cara membuat batik tulis, untuk Motif batik tulis, dibentuk menggunakan cairan lilin dengan media alat yang biasa dinamakan canting untuk penggunaan motif kain batik tulis halus, atau menggunakan kuas untuk motif batik tulis berukuran besar, sehingga cairan lilin akan lebih meresap ke dalam serat kain batik. Kain yang telah dilukis menggunakan lilin selanjutnya dicelup dengan warna yang dikehendaki, pada umumnya dimulai dari warna-warna muda. Proses Pencelupan selanjutnya dilakukan pada motif lain dengan warna yang cenderung lebih tua atau gelap. Untuk detail urutan proses pembuatan batik tulis adalah sebagai alat yang diperlukan untuk proses pembuatan batikCanting, merupakan alat untuk membatik, biasanya alat ini terbuat dari tembaga dimana ujungnya menyerupai atau mirip dengan paruh merupakan tempat untuk meletakkan atau menaruh kain yang akan diberi motif batik tulis. Gawangan ini biasanya terbuat dari bahan kayu atau mempunyai ukuran kecil yang digunakan untuk mencairkan lilin atau malam. Wajan ini terbuat dari tanah liat atau kecil atau anglo, biasa dipakai untuk memanaskan wajan kecil atau malam, dibuat dari campuran berbagai jenis bahan yaitu daun gondorukem, parafin, dan lemak minyak pewarna, biasa memakai pewarna alami kulit kayu soga, daun indigo, dll atau dengan Pewarna kimia/ Membuat Batik Tulisproses pembuatan batik tulisNgemplong, merupakan proses paling dasar atau pendahuluan yang diawali dengan proses pencucian kain mori. Tujuannya yaitu menghilangkan kandungan kanji didalamnya. Selanjutnya adalah pengeloyoran, dengan memasukkan kain mori tersebut ke dalam minyak kacang atau minyak jarak yang ada di dalam abuu merang. Kain mori tersebut direndam ke dalam minyak jarak agar kain mori menjadi lemas, tujuannya agar daya serap kain mori terhadap zat pewarna lebih atau Memola, merupakan proses membuat pola atau menjiplak pada kain mori dengan cara mencontoh pola motif yang sudah di mal sebelumnya, atau biasa dikatakan dengan ngeblat. Pola atau motif batik tulis biasanya dibuat pada kertas roti terlebih dahulu, kemudian dijiplak sesuai pola pada kain mori tersebut. Pada proses ini kita dapat menjiplak atau mencontoh secara langsung pada kain mori dengan memakai pensil atau canting. Jika ingin menghasilkan warna yang lebih sempurna dan tidak pecah maka proses membatiknya diulangi pada sisi sebaliknya. Proses ini biasanya disebut merupakan proses menorehkan malam batik diatas kain mori, diawali dengan nglowong yaitu menggambar garis-garis di luar pola dan isen-isen yaitu mengisi pola dengan berbagai macam bentuk gambar. Pada proses isen-isen terdapat istilah yaitu nyecek, berarti membuat isian berupa titik-titik pada pola yang sudah dibuat. Ada pula istilah lain yaitu nruntum, dimana hampir sama dengan proses isen-isen, namun lebih yaitu proses menutupi bagian-bagian yang tidak diperbolehkan terkena warna dasar, dalam hal ini yang dimaksud adalah warna biru, ditutup dengan lapisan malam yang cukup tebal seolah-olah jadi tembok yaitu proses pencelupan kain mori yang sudah dibatik ke dalam cairan pewarna yang dilakukan secara berulang hingga mendapatkan warna yang dan Mbirah, pada tahapan ini malam yang ada pada kain dikerok dengan hati-hati memakai lempengan logam, selanjutnya kain dibilas sampai bersih kemudian yaitu proses menutupi warna biru dan pola isen-isen yang berupa cecek atau titik memakai malam. Dilanjutkan dengan proses ngrining, yaitu proses mengisi bagian kain yang belum diwarnai dengan motif batik tertentu. Hal ini dilakukan setelah proses pewarnaan berasal dari kata dasar soga, adalah sejenis kayu yang dipakai untuk mendapatkan warna cokelat dengan cara mencelupkan kain mori ke dalam campuran warna cokelat ini merupakan tahapan akhir dari proses pembuatan kain batik tulis dimana pembatik akan melepaskan seluruh malam lilin dengan cara menggodok kain yang sudah cukup tua warnanya di air yang mendidih. Selanjutnya kain diangkat dan dibilas dengan air bersih dan diangin-arginkan sampai kain tersebut Membuat Batik TulisMenurut asal pembuatan batik tulis, batik Jawa merupakan sebuah warisan budaya bangsa Indonesia, khususnya wilayah Jawa secara turun temurun. Batik Jawa kaya akan motif-motif batik tulisnya. Setiap motif batik mempunyai makna filosofi yang luhur, karena bukan sekedar gambar namun mengandung makna yang kontribusi untuk koreksi penulisan,karena dalam penulisan tentang cara membuat batik tulis ini pasti banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan. Terima kasih 🙂Daftar Pustaka“ diakses pada 19 Nivember 2014 pukul WIB
Jakarta - Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan ditulis atau dicetak dan pengolahannya melalui proses tertentu. Seperti yang kita ketahui juga bahwa hampir setiap daerah di Indonesia memiliki batik khasnya. Tapi tahukah kamu, batik di Indonesia memiliki beraneka macam motif dengan filosofinya, lho. Selain itu batik juga memiliki sejarah yang begitu panjang untuk bisa mendapatkan penghargaan dari UNESCO sebagai salah satu warisan artikel ini, detikEdu akan mengenalkan batik kepada kamu mulai dari pengertian, sejarah, hingga motif dan filosofinya. Yuk simak bersama!Apa Itu Batik?Dilansir dari laman resmi kemendikbud, kata batik berasal dari kata ambatik yaitu seuntai kain dengan banyak titik. Akhiran 'tik' yang berarti titik, tetes, atau ujung yang dipakai untuk membuat sebuah titik. Dalam bahasa Jawa batik berarti tritik atau gabungan dua kata bahasa Jawa yaitu amba yang artinya menulis dan titik yang berarti titik. Namun secara umum, batik merupakan salah satu kerajinan kain yang dibuat dengan cara ditulis atau dicap dengan hiasan berupa motif, warna, memiliki desain atau motif yang penuh makna dan filosofi. Motif dari batik sendiri bermacam-macam tergantung dengan budaya setempat. Motif-motif yang berbeda dipengaruhi oleh salah satunya faktor letak geografis, misal daerah pesisir akan menghasilkan batik dengan motif yang berhubungan dengan laut. Namun pada umumnya motif-motif pada batik antara lain motif hewan, manusia, geometris, dan Batik di IndonesiaSeiring perkembangan zaman, batik mulai dikenal banyak orang. Batik dikenal sejak abad XVII sejak zaman nenek moyang yang dulunya ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat zaman itu pola batik masih terbatas seperti bentuk binatang atau tanaman. Namun seiring berkembangnya zaman, corak-corak batik beraneka ragam motif abstrak seperti awan, relief candi, wayang beber, dan lainnya. Lalu mulailah menggabungkan corak lukisan dengan seni tata pakaian dan munculnya seni batik tulis yang dikenal hingga saat dari Jurnal Seminar Riset Inovatif Sejarah Batik dan Motif Batik di Indonesia oleh Amanah Agustin, sejarah perbatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit. Hingga pada sekitar akhir abad ke-XVII atau awal abad ke-XIX, kesenian batik meluas khususnya di Pulau Jawa. Lalu hingga abad ke-XX, semua batik saat itu ditulis dan batik cap mulai dikenal sekitar tahun 1920 setelah usai perang dunia kesatu. Dan seperti yang diketahui semua orang pada hari Jumat tanggal 2 Oktober tahun 2009, batik yang merupakan bagian pakaian tradisional Indonesia ini ditetapkan sebagai warisan budaya milik Indonesia oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization UNESCO.Motif Batik beserta FilosofinyaBatik sendiri memiliki banyak simbol mulai dari status sosial, kebudayaan lokal, alam, dan sejarah. Selain itu, motif dan corak batik yang menjadi karakteristik dari batik tersebut juga memiliki filosofinya sendiri. Dilansir dari laman resmi kemenperin dan kemendikbud, berikut 7 motif batik beserta filosofinya1. Motif Batik ParangMotif yang paling populer di Jawa ini memiliki ciri khas motif batik dengan bentuk diagonal yang tegas. Motif batik yang eksis sejak masa Mataram Islam ini memiliki motif yang menyerupai huruf S, atau ombak laut yang saling berkaitan tidak terputus. Batik ini secara filosofis memiliki pesan untuk tidak mudah menyerah dan perjuangan yang tidak pernah Motif Batik KawungBatik ini memiliki bentuk seperti irisan buah kawung atau kolang-kaling. Motif ini memiliki filosofi kesucian dan panjang umur. Dulunya batik ini diperuntukan oleh kalangan tertentu saja atau orang-orang yang memiliki hubungan keluarga dengan Motif Batik SidomuktiMotif batik yang berasal dari Solo, Jawa Tengah ini dibuat dengan zat pewarna coklat alami. Motif yang berbentuk seperti bunga dan kupu-kupu ini memiliki filosofi sebagai kemakmuran dan Motif Batik Sekar JagadSekar jagad berarti "Bunga Dunia" ini memiliki motif berbentuk bunga-bunga yang berbagai macam bentuknya. Batik ini memiliki filosofi kegembiraan dan kepada pemakainya mencerminkan keelokan Motif Batik Sido AsihMotif batik yang biasa digunakan pada acara perkawinan ini merupakan salah satu motif tradisional Jawa. Motif batik yang berasal dari Surakarta dan Yogyakarta ini memiliki filosofi kasih Motif Batik Gurdo Pisang BaliMotif batik yang dikerjakan dengan teknik tulis ini menggunakan pewarna alami juga, lho. Motif gurdo sendiri adalah lambang dunia atas atau keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Motif gurdo pisang bali secara keseluruhan memiliki filosofi doa, harapan, dan keselamatan dalam Motif Batik EmpritSeperti namanya "emprit" atau burung pipit yang tidak pernah lepas dari kelompoknya dan mampu bertahan di dunia yang luas meskipun memiliki badan yang kecil. Motif batik ini memiliki filosofi untuk manusia tetap menjaga hubungan baik dengan itu dia 7 motif batik beserta filosofinya dan sejarah batik di Indonesia. Semoga artikel ini menambah wawasan detikers ya, dan jangan lupa untuk tetap melestarikan batik sebagai budaya Indonesia! nwy/nwy
- “Mandela saja menghormati batik dan memakai batik di PBB apalagi kita. Mengubah kondisi di Indonesia juga. Luar biasa,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada wartawan hal yang diingat oleh masyarakat Indonesia dari almarhum Nelson Mandela adalah kesukaannya mengenakan batik dari Indonesia baik di acara resmi maupun informal. Presiden kulit hitam Afrika Selatan pertama sekaligus peraih Nobel Perdamaian itu telah berjasa memperkenalkan batik Indonesia ke dunia Kalla mengatakan kepada Voice of America bahwa kecintaan Mandela akan batik berawal ketika menerima hadiah batik dalam kunjungannya ke Indonesia akhir Oktober 1990 sebagai wakil ketua pada Kongres Nasional Afrika. Tak disangka, Mandela memakai batik itu ketika datang kembali ke Indonesia tahun 1997 sebagai Presiden Afrika saat itu, Mandela kerap menggunakan batik baik ke berbagai acara resmi dunia, termasuk saat menghadiri Sidang Umum PBB ataupun Piala Dunia, tulis Voice of Kalla saat menjabat sebagai menteri perdagangan tahun 1999, meminta Iwan Tirta, desainer batik terkemuka, untuk merancang batik khusus untuk Nelson Mandela. Kalla juga mengatakan bahwa meski batik sangat disukai oleh Presiden Afrika Selatan itu, masyarakat Afrika Selatan tak ikut masyarakat Afrika memandang bahwa batik adalah pakaian khas Mandela. Menggunakan batik artinya mereka ingin menyaingi pemimpinnya itu. Batik pun dikenal dengan istilah “Mandela’s Shirt”.Di Indonesia sendiri, terutama di Jawa, batik digunakan oleh masyarakat, baik dari golongan elite, bangsawan hingga golongan kecil. Di Malioboro, Yogyakarta, misalnya, kita kerap melihat tukang becak yang bekerja berpakaian batik. Tapi sesunguhnya, di masa lalu penggunaan batik tak seegaliter sekarang. Mulanya untuk BangsawanArsianti Latifah melalui tulisannya “Batik dan Tradisi Kekinian” mengatakan bahwa dahulu tradisi membatik dianggap sebagai tradisi yang hanya bisa ada di dalam keraton dan diperuntukkan sebagai pakaian raja, keluarga, serta para pengikutnya, sehingga menjadi simbol feodalisme dalam acara Seminar Nasional Batik juga berpendapat yang sama. Melalui tulisannya “Evolusi Batik Dahulu dan Sekarang”, ia mengatakan bahwa awal kerajinan seni batik hanya terbatas pada keraton saja atau disebut dengan budaya ageng. Di Keraton Yogya misalnya, pemakaian budaya batik termasuk dalam salah satu tata tertib keraton. Motif batik setiap kelas sosial pun dibedakan menurut strata sosial dan kebangsawanannya di dalam keraton. Parang rusak, semen gedhe, kawung, dan udan riris merupakan motif batik yang dipakai oleh para bangsawan dan abdi dalem dalam upacara garebeg, pasowanan, dan menerima tamu begitu, batik keraton tak serta merta murni berasal dari keraton atau asli budaya keraton. Dalam artikel berjudul “History of Batik” yang dimuat disebut bahwa pada dasarnya batik ditemukan pertama kali di Asia Timur, Timur Tengah, Asia Tengah, dan India lebih dari tahun yang khususnya Cina menyebarkan kerajinan tersebut ke pulau-pulau di kepulauan Melayu, kemudian ke barat lalu ke Timur Tengah melalui rute yang disebut Jalur Sutra. Batik berkembang di Cina sejak Dinasti Sui 581-618 M yang dikenal dengan batik sutra. Saat itu, merupakan batik sutra dikenakan oleh para bangsawan dan keluarga kerajaan. Batik sutra juga ditemukan di Nara, Jepang, dalam bentuk layar dan dianggap berasal dari periode Nara 710-794. Para ahli berpendapat bahwa batik sutra yang ditemukan di Nara adalah batik buatan seniman Cina. Motif dari batik sutra sendiri adalah motif pepohonan, binatang, pemain flute, adegan berburu, dan artikel “Sejarah Batik Indonesia” yang dimuat pada disebutkan bahwa sejarah pembatikan di Indonesia sudah dimulai pada masa kerajaan Majapahit. Pengembangannya kemudian berlanjut di masa kerajaan Mataram, lalu kerajaan Solo dan Yogyakarta. Namun, dulu kerajinan batik hanya diperuntukkan bagi kaum bangsawan atau priyayi, tidak untukmasyarakat bahwa kerajaan Majapahit yang pertama kali menerapkan batik di Indonesia ada pada sisa-sisa peninggalan batik yang ada di wilayah Mojokerto dan Bonorowo sekrang Tulungagung yang merupakan bekas wilayah kerajaan Majapahit. Batik kalangbret merupakan batik asli dari Mojokerto yang memiliki corak sama dengan batik-batik keluaran keraton Yogyakarta yaitu dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Corak yang sama juga ditemukan di desa Majan dan Simo, Tulungagung, yang dulunya juga merupakan daerah kerajaan dengan berkembangnya zaman, batik pun semakin lama mulai dikenalkan pada masyarakat biasa. Dalam makalah “Evolusi Batik Dahulu dan Sekarang,” Ismadi mengatakan pada sekitar akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19 batik mulai dikenal oleh masyarakat di luar keraton, dan hingga saat ini dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini menurut Ismadi terjadi karena pada masa keraton Yogyakarta berkuasa, banyak pengikut raja yang tinggal di luar keraton, dan kerajinan membatik yang telah diperoleh di wilayah keraton kemudian dikembangkan di luar atau di tempat mereka masing-masing. Dari situlah awal mula penyebaran batik Indonesia yang kita kenal hingga saat PapuaSelain batik yang kita kenal dari wilayah Jawa, Madura, dan Bali, ada pula batik dari daerah timur Indonesia, yaitu Warta Ekspor edisi Januari 2012 yang diterbitkan oleh Kementrian Perdagangan Republik Indonesia dijelaskan bahwa pesona dan keunikan motif batik Papua membuatnya dilirik oleh konsumen lokal hingga terjadi karena batik Papua menorehkan unsur sejarah dan arkeolog di dalamnya. Salah satunya yaitu “motif Asmat”, yaitu bentuk patung kayu suku Asmat. Batik Papua mempunyai ciri yang sangat khas yaitu warnanya lebih coklat dengan campuran warna tanah terakota merah kecoklat-coklatan. Selain motif itu ada pula motif lain antara lain, misalnya burung Cendrawasih, motif kamoro simbol patung berdiri, motif Sentani dengan ciri gambar alur batang kayu yang melingkar-lingkar dengan hanya satu atau dua warna,dan motif yang divariasi dengan sentuhan garis-garis emas dan dijuluki “batik Prada”.Motif batik Papua telah ada cukup lama bahkan pada masa manusia purba, yaitu sejak hingga tahun Sebelum Masehi, tulis Warta Ekspor. Hal ini ditandai dengan ditemukannya lukisan-lukisan dinding gua yang ada di kabupaten Biak dan yang sarat akan nilai sejarah ini kemudian menjadi sumber inspirasi bagi para seniman di wilayah Papua untuk menghasilkan karya seni bertema etnik, dengan cara mengganti materil dari motif tersebut yakni yang semula dinding gua berpindah ke sebuah kain, yang kemudian kita sebut dengan batik Papua. Baca juga artikel terkait BATIK atau tulisan menarik lainnya Sammy Mantolas - Sosial Budaya Reporter Sammy MantolasPenulis Sammy MantolasEditor Maulida Sri Handayani
batik tulis dikenal dengan istilah