Nah Anda bisa meniru Cinta Penelope saat berhijrah di mana kini dirinya kerap memakai hijab syari. Meskipun sebelumnya sebagai penyanyi dangdut, gaya pakaian artis yang satu ini cukup terbuka. Diakui Cinta, semuanya berawal saat ia melihat sebuah tayangan ceramah tentang Keong Racun sehingga mulai insaf. Beli[BAYAR DITEMPAT ] HIJAB SEGI EMPAT SYAR'I UMAMA VOAL MIRACLE SYAR'I UMAMA SCARF / SEGIEMPAT JUMBO SYARI / VOAL MIRACLE UMAMA (Dim Grey) Terbaru August 2022. Telah Dilihat Lebih Dari 6 kali. Beli Produk Hijab & Jilbab di Blibli. ️ 15 hari retur. Fashion Muslim Berikutadalah 30 kata kata bijak, kata mutiara, kata motivasi, caption, quotes tentang behijab syar'i yang semoga dapat menginspirasi dan memotivasi para muslimah untuk segera berhijab dan istiqomah dengan hijab yang dikenakannya. 1. Hijab itu awal perbaikan, berhijablah sambil terus memperbaki hati dan perilaku. 2. Fast Money. Saat kita sudah mulai mengenakan hijab syari tapi terkadang masih muncul perkataan – perkataan yang menjatuhkan kita. Berbicara mengenai berhijab syar’i beserta, bagi beberapa orang memang cukup susah apalagi jika lingkungan kita tidak mendukung dan mensupport kita untuk berhijab syar’i. Apa sih arti hijab sesungguhnya itu ? Berhijab syar’i adalah menutup aurat bagi wanita muslim yang sudah baligh dengan ketentuan yang sesuai dengan Al – Qur’an dan hadist. Cara memantapkan hati untuk berhijab syar’i yang paling utama adalah dari diri kita sendiri, apa tujuan dan dasar utama kita dalam Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Al Ahzab 59Sudah terbesit dalam hati keinginan dengan cara memantapkan hati untuk segera berhijab syar’i, namun masih bimbang? akan membantu shalihat semua dengan beberapa masukan di bawah ini, simak Ikuti KajianUntuk memantapkan hati saat kita ingin berhijab syar’i, diperlukan ilmu untuk memperdalam. Banyak sekali ilmu agama yang dapat kita pelajari selama ikut kajian , bagi itu tentang akhlak, berhijab, riba dan juga rumah mendapatkan ilmu baru tentang manfaat menutup aurat, hukum memakai hijab syar’i, kita juga mendapatkan teman baru yang satu jalan dengan kita dan sesuai dengan tujuan kita untuk hijrah. Walau terkadang kita kehilangan beberapa teman saat kita memulai untuk hijrah memutuskan untuk berubah ke arah yang jauh lebih baik, bukankan Allah akan mengganti teman – teman yang meninggalkan kita dengan yang jauh lebih baik untuk kita. Allah Maha Mengerti isi hati kita, shalihat. Walaupun kita sedih karena teman – teman main kita perlahan – lahan pergi karena perubahan kita, bukankah Allah akan mengganti dengan teman baru kita?Bagi shalihat yang tidak sempat untuk datang ke kajian di masjid karena sibuk dengan pekerjaan, atau sekolah, banyak jalan yang dapat kita dapatkan untuk menambah ilmu dengan menggunakan fasilitas internet seperti youtube dan sosial media facebook, twitter dari ustadz dan ustadzah yang mengisi kajian sesuai dengan tema yang kita Ikut Komunitas yang Mensuport KitaBeberapa komunitas seperti pemuda hijrah, peduli jilbab, destination jannah dan komunitas hijrah lainnya dapat membantu kita untuk menemukan teman – teman yang sudah berhijab syari terlebih dahulu. Bertanya kepada mereka tentang perjalanan yang mereka lalui dari sebelum berhijab sampai saat ini mereka memutuskan untuk berhiijra. Bukan sebuah langkah yang mudah kan?Belum lagi jika muncul tantangan – tantangan baru dari pihak keluarga yang menolak mereka untuk berhijab dengan berbagai alasan seperti seperti teroris, tidak dapat jodoh, tidak ada pekerjaan untuk kita kalau kita pakai jilbab syar’i. Cukup satu yang kita yakini, jika kita berubah karena Allah maka Allah akan memberikan jalan keluar untuk mengikuti komunitas – komunitas tersebut maka kita akan mendengar langsung bagaimana perjalanan hidup saudari – saudari kita yang mendapat penolakan untuk berjilbab, ada juga yang langsung mendapatkan kemudahan saat memutuskan untuk berhijab syar’i. Semoga dari pengalaman saudari kita dapat menjadi penguat dan hati kita menjadi mantap karena pilihan ini.[AdSense-B]3. Perbanyak Baca Buku tentang Hijab“Katakanlah kepada wanita yang beriman Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya” QS. An – Nur 31Perintah berhijab syari bukanlah pilihan apakah kita harus memilih atau dapat kita tinggalkan, namun sudah jelas perintah dari Allah kita sudah meniatkan berhijab syari kita hanya karena Allah, maka Allah yang akan membantu kita menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Untuk memperluas ilmu dan menambah kemantapan hati kita untuk berhijab syari, maka tidak ada salahnya jika kita membaca banyak buku mengenai hijab sepeti buku dari ustadz felix siaux atau buku – buku lainnya yang dapat menambah pemahaman kita untuk memantapkan hati itu kita juga perlu untuk membaca buku tentang manfaat yang didapatkan ketika wanita berhijab syari, seperti mudah dikenali sehingga tidak diganggu orang. Tidak hanya manfaatnya, kita juga perlu tahu balasan yang akan diterima / balasan di dunia maupun di akhirat bagi wanita yang tidak menutup artikel ini bermanfaat bagi yang membaca. RoomPI - Ini teks ceramah singkat Tentang Hijab. Di momen bersama atau dalam acara Hijrah maupun kegiatan peringatan hari besar agama,biasanya ceramah singkat sangatlah diminati. Ceramah singkat tentang Tentang Hijab sebagai pemupuk diri atau siraman rohani agar keimanan semakin mantap. Berikut teks Ceramah singkat Tentang Hijab yang dikutip dari berbagai sumber. Baca Juga Ceramah Singkat Tentang Agar Shalat Anda Khusyuk Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum wr. wb. Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan banyak nikmat salah satunya adalah nikmat kesempatan sehingga kita dapat berjumpa pada kesempatan kali ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpah kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad saw, yang menjadi suri tauladan bagi umatnya hingga akhir zaman. Aamiin Langsung saja tema kita kali ini adalah tentang hijab, umumnya hijab diartikan sebagai penutup. Namun apakah setiap penutup itu dapat dikatakan sebagai hijab? Tentunya tidak. Seperti apa yang sudah teman-teman ketahui bahwa menutup aurat hukumnya adalah wajib. Dalam surah Al-Ahzab ayat 59 tentang hijab yang artunya “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang”. Melalui ayat tersebut, Allah memerintahkan kepada setiap muslimah untuk dapat menutup aurat, sebab telah jelas sekali hukumnya adalah wajib. Berhijab yang dimaksud bukan hanya sekadar menutup kepala. Namun pakaian yang dapat menutupi seluruh tubuh aurat mereka, kecuali wajah dan telapak tangan. Serta ada aturan dalam berhijab, yaitu pakaian yang sesuai syariat islam syar’i. Namun, dewasa ini banyak sekali wanita muslimah yang belum mampu menutup aurat. Malah, tidak sedikit yang sengaja memperlihatkan aurat mereka. Astaghfirullah. Saat mereka diajak untuk berhijab sesuai syariat banyak sekali alasan yang mereka lontarkan. Terkini Dalam dunia fashion muslim di tanah air, ada beberapa istilah yang kita kenal terkait dengan hijab. Di antaranya adalah hijab, kerudung, khimar, maupun jilbab. Kemudian, belakangan istilah hijab syar’i juga semakin populer. Sebelum membahas tentang hijab yang sesuai dengan syariat Islam, ada baiknya kita mengulas sedikit tentang pengertian hijab syari’i, kerudung, maupun jilbab menurut berbagai sumber. Pengertian Hijab Syar’i, Kerudung, dan Jilbab Jilbab Istilah pertama yang paling umum digunakan di Indonesia adalah jilbab. Apa itu jilbab? Sebenarnya, ada beberapa pendapat para ulama terkait pengertian jilbab. Berikut adalah beberapa di antaranya Menurut As-Sindi, jilbab diartikan sebagai kain yang dikenakan seorang perempuan untuk menutup kepala, dada maupun punggung saat akan keluar rumah. Menurut Ibnu Rajab, Al-Albani, dan Al-Baghawi, jilbab merupakan kain penutup tubuh dari kepala hingga kaki yang dikenakan sebagai lapisan luar pakaian. Dalam hal ini, penggunaan jilbab hampir sama dengan jas hujan. Dalam bahasa arab, jilbab berarti pakaian panjang dan longgar untuk menutup tubuh wanita, kecuali bagian yang dikecualikan, yakni wajah dan telapak tangan. Nah, dari beberapa definis di atas, jilbab tidak hanya diartikan sebagain kain segi empat penutup kepala, melainkan penutup seluruh tubuh. Selain itu, ketentuan mengenakan jilbab bagi wanita adalah saat akan keluar rumah dan saat berada di rumah jika di sana ada seorang pria yang bukan muhrimnya. Hijab Syar’i Di Indonesia, istilah hijab syar’I dimaknai hampir sama dengan jilbab namun ukurannya lebih lebar dan lebih menutupi. Namun sebenarnya, ada sedikit perbedaan pengertian hijab Syar’i dengan jilbab. Dalam bahasa Arab, hijab berarti penghalang, tabir, maupun penutup. Maknanya lebih umum dan menyeluruh. Sementara itu, hijab syar’i adalah cara berpakaian seorang muslimah yang baik dan sesuai dengan syariat Islam. Kerudung dan Khimar Istilah kerudung dan khimar sebenarnya sama. Kerudung adalah istilah bahasa Indonesia. Kerudung diartikan sebagai penutup kepala, leher, hingga dada. Di Indonesia, istilah ini juga dimaknai sama dengan jilbab. Namun sebenarnya, istilah kerudung lebih sempit maknanya, karena hanya mengacu kepada penutup kepala hingga dada. Sementara itu, jilbab mengacu kepada penutup seluruh tubuh. Dari beberapa definisi di atas, bisa disimpulkan bahwa Hijab Syar’i adalah istilah yang lebih universal untuk menggambarkan bagaimana seorang wanita muslimah hendaknya berbusana, mulai dari kepala hingga ujung kaki. Ketentuan Hijab Syar’i Menurut Syariat Islam Mengenakan hijab adalah suatu kewajiban bagi seorang wanita muslimah. Sebenarnya, ketentuan busana seorang muslim dan muslimah telah diatur dalam Al-Qur’an maupun hadits. Lalu, seperti apa sebenarnya hijab yang sesuai Syariat Islam? Agar tidak keliru dalam memilih busana yang akan anda kenakan sehari-hari, ada baiknya kita simak dulu beberapa syarat hijab syar’i menurut ajaran agama Islam. Menutupi Seluruh Aurat Seperti dibahas pada bagian pengertian Hijab Syar’i di atas, busana seorang wanita hendaknya menutup seluruh aurat atau anggota badan, selain bagian yang dikecualikan, yakni tangan dan muka. Surat An-Nur ayat 31 secara jelas menegaskan kaum wanita diwajibkan menutupkan kain kerudung ke dadanya. Dalam ayat ini, kerudung yang dimaksud adalah khimar. Jadi, jilbab atau khimar yang sesuai syari’at Islam hendaknya menutupi dadanya secara sempurna. Jilbab atau kerudung pendek yang selama ini kita lihat di pasaran hanya menutupi bagian kepala dan leher, namun tidak menutupi bagian dada. Dengan kata lain, jilbab pendek belum memenuhi kaidah hijab yang sesungguhnya. Hijab Bukan Perhiasan Mungkin, banyak muslimah yang mengenakan busana hijab syar’i sebagai bagian dari fashion style atau bahkan untuk menarik perhatian lawan jenis. Ini bukanlah tujuan hijab yang sebenrnya. Pakaian tidak bertujuan menarik simpati siapapun. Sebaliknya, hijab berfungsi melindungi diri kaum Hawa dari kemaksiatan dan godaan kaum laki-laki. Masih dalam surat An-Nur ayat 31, disebutkan bahwa tidak diperbolehkan menampakkan perhiasan kecuali kepada muhrimnya. Kata zinaah atau perhiasan diartikan dalam dua makna, yakni perhiasan yang melekat pada diri seorang wanita, yakni wajah, bibir, kulit, maupun auratnya secara keseluruhan. Makna kedua adalah perhiasan dalam arti yang sesungguhnya, yakni perhiasan yang dikenakan seorang wanita untuk mempercantik jasmaninya. Bisa disimpulkan bahwa hijab justru berfungsi menyembunyikan perhiasan, bukan sebagai perhaiasan. Hijab tidak dikenakan untuk menarik simpati atau pujian orang lain. Sebaliknya, hijab melindungi seorang muslimah dari itu semua. Berbahan Tebal Pernah melihat seorang wanita mengenakan busana panjang namun nerawang? Artinya, wanita tersebut belum berhijab. Tujuan dari hijab yang sesungguhnya adalah agar terhindar dari kemaksiatan dan godaan kaum Adam. Jika busana yang anda kenakan menerawang, anda justru akan menjadi pusat perhatian, dan laki-laki juga akan termotivasi untuk menggoda anda. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah bersabda “Ada dua golongan dari ahli neraka yang siksanya belum pernah saya lihat sebelumnya, 1 kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang digunakan memukul orang ialah penguasa yang zhalim 2 wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang selalu maksiat dan menarik orang lain untuk berbuat maksiat. Rambutnya sebesar punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga, bahkan tidak akan mencium wanginya, padahal bau surga itu tercium sejauh perjalanan yang amat panjang” HR. Muslim Berdasarkan hadits di atas, Rasulullah SAW menyampaikan bahwa wanita yang berpakaian tipis dan menerawang sama saja dengan telanjang,. Wanita dengan busana seperti ini adalah salah satu ahli neraka. Jadi, bisa disimpulkan bahwa ketentuan hijab syar’i yang sesuai syariat Islam adalah busana yang tepat dan tidak transparan. Longgar Satu lagi ketentuan hijab yang sesuai syariat Islam adalah tidak menonjolkan lekuk tubuh. Busana yang dalam dan panjang sekalipun dapat mengundang laki-laki berbuat maksiat jika ukurannya sempit dan melekat di tubuh. Sekali lagi, hijab berfungsi sebagai pelindung dari perbuatan maksiat. Jadi, kenakanlah pakaian yang tebal dan longgar agar anda terlindungi. Beberapa ulama berpendapat bahwa hijab hendaknya dibuat selonggar mungkin sehingga menutupi lekuk tubuh. Seperti dikutip di beberapa media online, Syaikh Ibu Jibriin bahkan berpendapat bahwa busana seorang wanita hendaknya muat untuk dua orang. Tidak Menyerupai Laki-Laki Larangan bagi kaum Hawa untuk mengenakan busana yang membuatnya terlihat seperti laki-laki terlihat dalam berbagai hadits. Para ulama meriwayatkan bahwa Rasulullah melaknat setiap wanita yang penampilannya menyerupai laki-laki, maupun sebaliknya, laki-laki yang penampilannya menyerupai perempuan. Jadi, tidak ada istilah tomboy dalam syariat Islam. Wanita harus berbusana sesuai kodratnya, yakni busana muslimah yang longgar dan menutupi auratnya dengan sempurna. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad “Tidak masuk golongan kami para wanita yang menyerupai diri dengan kaum pria dan kaum pria yang menyerupai diri dengan kaum wanita” HR. Ahmad Jadi, prinsip utama hijab syar’i adalah menempatkan wanita sesuai kodratnya. Wanita muslimah tidak semestinya berbusana dan bertindak kelaki-lakian, apalagi menyerupakan dirinya dengan kaum laki-laki. Tanpa Wewangian Satu lagi ketentuan hijab syar’i adalah tidak diberi weweangian. Aroma wangi akan menarik perhatian, termasuk lawan jenis. Memang, sebagian wanita mengenakan parfum agar lebih percaya diri dan agar aroma badannya tidak keluar. Namun senga atau tidak, wewangian yang menempel pada busana anda akan menarik perhatian orang lain. Bahkan Rasulullah menyamakan perbuatan menarik perhatian lawan jenis melalui wewangian sama dengan zina, seperti terlihat pada hadits berikut “Siapapun perempuan yang memakai wewangian. Lalu Ia melewati kaum laki-laki agar Ia menghirug wanginya, maka Ia sudah berzina” HR. An-Nasa’i Jadi, apakah anda masih meragukan seperti apa hendaknya busana seorang wanita Muslimah? Fungsi Hijab Syar’i adalah sebagai pelindung dari perbuatan maksiat. Jadi, beberapa kriteria di atas hendaknya menjadi pertimbangan anda dalam memilih busana. Jika anda sudah siap dan ingin menggunakan hijab syar’i anda bisa mulai dengan membaca artikel ini Tips Memulai Hijab Syar’i Bagi Pemula

ceramah tentang hijab syar i